Sabtu, 15 Maret 2014

Etika dan Profesinalisme TSI

ETIKA
Etika merupakan nilai-nilai perilaku yang ditunjukkan oleh seseorang atau organisasi tertentu dalam interaksinya dengan lingkungannya. Etika mencakup hal baik yang dapat diterima maupun sebaliknya.

MORAL
Moral dapat diartikan sebagai semangat atau dorongan batin dalam diri seseorang utuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu.

NILAI

Nilai adalah mencakup perangkat hal-hal yang dapat diterima dan hal-hal yang tidak dapat diterima dalam masyarakat.

NORMA
Norma adalah ukuran atau patokan bagi seseorang untuk berperilaku dalam masyarakat. 

Beberapa perbedaan etika dan moral adalah:

  • Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran.
  • Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
  • Moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
  • Moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu kehidupan.
  • Moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah).

Prinsip-prinsip Etika
1. Keindahan (Beauty)
2. Persamaan (Equity)
3. Kebaikan (Goodness)
4. Keadilan (Justice)
5. Kebebasan (Liberty)
6. Kebenaran (Truth)

Perbedaan Etika Umum, Etika Khusus, dan Etka Profesi

Etika Umum :
  1. Memiliki sikap jujur, optimis, kreatif, rasional, mampu berfikir kritis, rendah hati, demokratis, sopan, mengutamakan kejujuran akademik, menghargai waktu, dan terbuka terhadap perkembangan ipteks. Contohnya menjadi mahasiswa yang berkualitas.
  2. Mampu merancang, melaksanakan, dan menyelesaikan studi dengan baik. Contohnya mahasiswa yang mampu menyelesaikan studi tepat waktu.
  3. Mampu menciptakan kehidupan kampus yang aman, nyaman, bersih, tertib, dan kondusif. Contohnya mahasiswa yang membuang sampah pada tempatnya serta menjaga suasana kondusif di dalam kelas.
  4. Mampu bertanggungjawab secara moral, spiritual, dan sosial untuk mengamalkan ipteks.  Contohnya mampu menjadi panutan serta dapat mengajarkan ilmu yang di dapat kepada orang lain.
Etika Khusus :
  1. Berpakaian rapi, bersih, sopan, serasi sesuai dengan konteks keperluan. Contohnya mahasiswa yang akan mengikuti ujian harus berpakaian rapi sesuai dengan tata tertib kampus.
  2. Bergaul, bertegur sapa, dan bertutur kata dengan sopan,  wajar,  simpatik, edukatif, bermakna sesuai dengan norma  moral yang berlaku. Contohnya bila dalam bermasyarakat kita harus saling menegur dan bertutur kata yang baik terhadap lingkungan sekitar.
  3. Mengembangkan iklim penciptaan karya ipteks yang mencerminkan kejernihan hati nurani, bernuansa pengabdian pada Tuhan YME, dan mendorong pada kualitas hidup kemanusiaan. Contohnya memanfaatkan hasil dari alam tetapi dengan cara tidak merusak alam itu sendiri.
Etika Profesi :
  1. Memiliki kepribadian yang tangguh yang bercirikan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, kreatif, mandiri.
  2. Memiliki wawasan kependidikan, psikologi,  budaya peserta didik dan lingkungan.
  3. Mampu melaksanakan praktik bimbingan dan konseling secara professional.
  4. Mampu memecahkan berbagai persoalan yang menyangkut bimbingan konseling.
  5. Mampu mengembangkan dan mempraktekkan kerja sama dalam bidangnya dengan pihak terkait.
  6. Memiliki wawasan psiko-sosial kependidikan dan kemampuan memberdayakan warga belajar dalam konteks lingkungannya.
  7. Memiliki pengetahuan tentang hakikat, tujuan, prinsip evaluasi pendidikan.
  8. Mampu menerapkan fungsi manajemen dan kepemimpinan pendidikan dalam berbagai konteks.
  9. Memiliki wawasan tentang filosofi, strategi dan prosedur pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi kurikulum untuk berbagai konteks.
  10. Memiliki wawasan yang luas tentang teknologi pembelajaran.mampu menerapkan berbagai prinsip teknologi pembelajaran dalam berbagai konteks.
  11. Mampu memecahkan masalah pendidikan melalui teknologi pembelajaran.mampu mengembangkan dan mempraktikkan kerja sama dalam bidangnya dengan pihak terkait.
PROFESI
Profesi adalah pekerjaan yang dilakukan sebagai kegiatan pokok untuk menghasilkan nafkah hidup & yang mengandalkan suatu keahlian.

Ciri-ciri Profesi
  • Adanya pengetahuan khusus, yang biasanya keahlian dan keterampilan ini dimiliki berkat pendidikan, pelatihan dan pengalaman yang bertahun-tahun.
  • Adanya kaidah dan standar moral yang sangat tinggi. Hal ini biasanya  setiap pelaku profesi mendasarkan kegiatannya pada kode etik profesi.
  • Mengabdi pada kepentingan masyarakat, artinya setiap pelaksana profesi  harus meletakkan kepentingan pribadi di bawah kepentingan masyarakat.
  • Izin khusus untuk menjalankan suatu profesi. Setiap profesi akan selalu berkaitan dengan kepentingan masyarakat, dimana nilai-nilai kemanusiaan berupa keselamatan, keamanan, kelangsungan hidup dan sebagainya, maka untuk menjalankan suatu profesi harus terlebih dahulu ada izin khusus.
  • Kaum profesional biasanya menjadi anggota dari suatu profesi.
Prinsip Etika Profesi
  1. Tanggungjawab
  2. Keadilan
  3. Otonomi
Jenis Bidang Profesi
Terdapat dua jenis bidang profesi yaitu :

1. Profesi Khusus
Profesi khusus ialah para professional yang melaksanakan profesi secara khusus untuk mendapatkan nafkah atau penghasilan tertentu sebagai tujuan pokoknya, contohnya dokter, pendidik/guru, konsultan, dll.

2. Profesi Luhur
Profesi luhur adalah para professional yang melaksanakan profesinya tidak lagi untuk mendapatkan nafkah sebagai tujuan utamanya, tetapi sudah merupakan dedikasi atau sebagai jiwa pengabdiannya semata-mata, contohnya profesi pada bidang keagamaan dan seni.

Ciri Khas Profesi

Dalam International Encyclopedia of education, terdapat 10 ciri khas suatu profesi dikemukakan yaitu : 
  1. Suatu bidang pekerjaan yang terorganisir dari jenis intelektual yang terus berkembang dan diperluas.
  2. Suatu teknik intelektual.
  3. Penerapan praktis dari teknik intelektual pada urusan praktis.
  4. Suatu periode panjang untuk pelatihan dan sertifikasi.
  5. Beberapa standar dan pernyataan tentang etika yang dapat diselenggarakan.
  6. Kemampuan untuk kepemimpinan pada profesi sendiri.
  7. Asosiasi dari anggota profesi yang menjadi suatu kelompok yang erat dengan kualitas komunikasi yang tinggi antar anggotanya.
  8. Pengakuan sebagai profesi.
  9. Perhatian yang profesional terhadap penggunaan yang bertanggung jawab dari pekerjaan profesi.
  10. Hubungan yang erat dengan profesi lain. 












Tidak ada komentar:

Posting Komentar